Senin, 05 November 2012

PRINSIP DASAR ILMU DAN PENELITIAN SEJARAH


PRINSIP DASAR ILMU DAN PENELITIAN SEJARAH

1.       Pengertian Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang berarti pohon. Menggambarkan pertumbuhan yang terus menerus berkembang dari tingkat yang sangat sederhana ke tingkat yang diatasnya atau tingkat yang lebih maju sehingga diumpamakan menyerupai perkembangan sebatang pohon yang berkembang dari akar dahan sampai keranting-rantingnya  yang terkecil.
Dalam bahasa Inggris, kata sejarah berarti history, yaitu masa lampau umat manusia. Sedangkan dalam bahasa Jerman, sejarah adalah Geschict yang berarti sesuatu yang terjadi.


2.       Ciri Utama Sejarah
·         Peristiwa yang unik
Setiap peristiwa yang ada dalam sejarah merupakan sebuah peristiwa yang unik, karena peristiwa itu terjadi hanya satu kali dan tak akan pernah berulang terjadi persis untuk yang kedua kalinya.

·         Peristiwa yang abadi
Peristiwa yang ada dalam sejarah merupakan peristiwa yang abadi karena bagaimanapun setiap peristiwa yang terjadi tidak akan pernah berubah-ubah dan akan dikenang sepanjang masa.

·         Peristiwa yang penting
Peristiwa dalam sejarah merupakan peristiwa yang penting dan dapat dijadikan sebagai momentum, karena mempunyai nilai tersendiri dan arti dalam kehidupan orang banyak.

3.       Hakekat dan ruang lingkup sejarah
·         Sejarah sebagai peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau yang telah berlangsung pada masa lalu.

·         Sejarah sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran seseorang terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Disebut sejarah sebagai subjek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusun cerita sejarah. Dalam hal ini penulisan sejarah dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri bagaimana ia memandang sejarah itu terjadi.

·         Sejarah sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa, dan cerita yang terjadi didalam masyarakat manusia pada masa lalu, yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh pakar sejarah.
Syarat-syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a.       Obyek yang definitive
b.      Adanya formulasi kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan
c.       Metode yang efisien
d.      Menggunakan sistem penyusunan tertentu

·         Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah. Sejarah sebagai seni mengacu kepada emosi atau imajinasi pembaca.

4.       Sumber-sumber sejarah
·         Sumber lisan yaitu keterangan langsung dari para pelaku maupun saksi dari peristiwa yang pernah terjadi, ataupun yang menerima keterangan itu secara lisan dari orang lain. Misalnya, seorang veteran atau orang yang pernah berjuang dan diceritakannya kembali kepada orang lain peristiwa yang perang dialaminya di medan peperangan.
·         Sumber tertulis yaitu sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan yang mengandung unsur-unsur nilai bersejarah, misalnya prasasti (piagam), kitab, babad, dokumen, kisung, dan naskah.
·         Sumber benda yaitu sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan-peninggalan benda-benda kebudayaan misalnya benda-benda budaya seperti : kapak, gerabah, manik-manik, fosil, arca, artefak, patung, alat-alat perkakas rumah tangga dan perhiasan-perhiasan zaman purbakala.
Berdasarkan tempat dan penemuan, sumber sejarah Indonesia dibagai atas dua bagian, yaitu :
·         Sumber dalam negeri adalah sumber utama bagi kita untuk mempelajari Sejarah Indonesia, sebagai berikut :
-          Prasasti (Piagam) yaitu tulisan resmi yang dibuat oleh seorang raja atau pembesar masa lalu.
-          Karangan-karangan yang tertulis dalam bahasa Melayu Kuno, misalnya Arjunawiwaha, karangan Mpu Kanwa cerita pada masa pemerintahan Erlangga.
-          Babad yaitu pararaton atau kitab para ratu yang menceritakan tentang raja-raja Singhasari dan Majapahit.
-          Kidung adalah syair dalam irama jiwa yang hanya mengisahkan seseorang tokoh atau suatu peristiwa sejarah tertentu.
-          Candi dan Arca.

·         Sumber luar negeri adalah sumber  yang turut juga membantu penelitian atau pembelajaran sejarah, sumber-sumber luar negeri ini diantaranya :
-          Berita Tionghoa
-          Berita Arab
-          Berita dari India
-          Berita Marcopolo
-          Dan lain sebagainya.

5.       Tahap penelitian sejarah
Ø  Heuristik
Upaya menghimpun dan mengumpulkan dokumen, data, sumber sejarah.
Ø  Verifikasi/Kritik
Pemeriksaan atau pengujian terhadap kebenaran dari dokumen, data, atau sumber sejarah yang ada.
Ø  Interpretasi
Penafsiran terhadap suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap peristiwa sejarah.
Ø  Historigrafi
Tahap penulisan dalam sejarah.




PRA SEJARAH


ZAMAN PRA SEJARAH di INDONESIA


A.      Pengertian Zaman Pra Sejarah
                Zaman pra sejarah merupakan zaman dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut juga Nierleka:
Nir = tidak, leka = tulisan
Pra sejarah adalah masa lampau kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan, jika dari dalam kehidupan suatu masyarakat sudah ada keterangan tertulis yang sampai kepada kita maka berakhirlah zaman pra sejarah. Zaman pra sejarah dengan zaman sejarah adalah dimulainya ada tulisan. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa pra sejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, zaman sejarah adalah awal dari kehidupan dari semua zaman. Berakhirnya zaman pra sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama, tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
Zaman pra sejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya kerajaan kutai, sekitar abad ke IV. Dibuktikan dengan adanya prasasti atau yupa yang menggunakan tulisan Pallawa dan bahasa Sansekerta, yang berbentuk yupa yang ditemukan ditepi sungai Mahakam, kalimantan Timur.
B.      Pembagian Zaman Pra Sejarah
1.       Zaman pra sejarah berdasarkan Geologi
Menurut Geologis, yaitu ilmu yang mempelajari kulit bumi, berdasarkan geologi maka waktu sejak terajdinya sampai sekarang ini dapatlah dibagi atas beberapa zaman, yaitu :
a.       Archaikum
Merupakan zaman tertua yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini, kulit bumi masih panas sekali, karena masih dalam proses pembentukan sebab itulah pada masa itu belum ada tanda-tanda kehidupan.
b.      Palaezoikum
Berlangsung kira-kira 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu binatang-binatang terkecil (mikro organisme) binatang yang bertulang punggung sampai kepada beberapa jenis ikan, amfibi, dan reptil.
c.       Mesozoikum
Zaman ini pertengahan atau sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini, kehidupan sudah terlihat jelas, jenis binatang-binatang raksasa juga banyak ditemukan di berbagai tempat di dunia ini, binatang tersebut antara lain dinosaurus, atlantosaurus. Dalam pertengahan zaman ini, banyak reptile mencapai bentuk yang luar biasa besarnya. Jenis burung juga sudah mulai muncul.
d.      Neozoikum atau Kainozoikum
Zaman hidup baru, kira-kira 60 juta tahun yang lalu, pada zaman ini kehidupan berkembang dengan pesat, zaman ini dibagi atas tertier dan quarter.
·         Tertier
Pada zaman ini binatang-binatang menyusui berkembang dengan pesat sedangkan bangsa reptil raksasa lambat laun mulai lenyap. Jenis primate dalam zaman ini mulai muncul.
·         Quarter
Pada zaman ini dianggap sebagai permulaan adanya manusia, zaman ini dimulai sejak kurang lebih 600.000 tahun yang lalu, zaman ini juga dibagi-bagi menjadi zaman diluvium yaitu kala Pleistocin dan kala Holocen.
-          Kala Pleistosin : hampir semua hewan mengalami evolusi.
-          Kala Holocen : kira-kira 20.000 tahun yang lalu sampai sekarang, zaman ini mmerupakan masa terpenting, karena dalam masa ini telah hidup manusia yang disebut Homo Sapiens.

2.       Zaman Pra Sejarah berdasarkan Arkeologi
*      Zaman Batu
a.       Paleolithikum (Batu Tua)
Ciri kehidupan :
-          Hidup Nomaden/berpindah-pindah(hidupnya bergantung pada alam)
-          Berburu dan mengumpulkan makanan (Food Gathering)
-          Peralatan yang dihasilkan masih kasar dan belum dihaluskan.
Contoh peralatan :
-          Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong),
-          Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi,
-          Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.

Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
Kebudayaan pendukung:
-          Kebudayaan Pacitan : manusia pendukungnya Pithecanthropus Erectus (pithecos =kera, anthrpos=manusia, erectus=berdiri, atau manusia kera berjalan tegak)
-          Kebudayaan Ngandong : manusia pendukungnya Homo Wajakensis dan Homo Soloensis.

b.      Mesolithikum (Batu Madya)
Ciri kehidupan :
-          Hidup mulai menetap(semi nomaden) dengan tinggal di gua (Abris Sous Roche)
-          Berladang, melaut, sebagian masih berburu.
-          Peralatan mulai halus.
-          Kjokkenmoddinger (sampah dapur)
Contoh peralatan :
-          Pebble culture di Sumatera Timur.
-          Bone culture di Sampung Ponorogo.
-          Flakes culture di Toala, Timor dan Rote.
Kebudayaan pendukung:
-          Kebudayaan Bacson Hoabinh : manusia pendukung kebudayaan ini Papua Melanosoide.

c.       Neolithikum (Batu Muda)
Ciri kehidupan :
-          Hidup sedenter/menetap
-          Bercocok tanam/food producing
-          Peralatan sudah halus.
Contoh peralatan :
-          Kapak persegi
-          Kapak Lonjong
-          Tembikar
-          Perhiasan
Manusia Pendukung:
-          Proto Melayu

d.      Megalithikum (Batu Besar)
Zaman ini manusia mulai mengenal kepercayaan.
Jenis Kepercayaan :
-          Animisme : percaya kepada nenek moyang
-          Dinamisme : percaya kepada benda gaib
-          Totenisme : percaya kepada roh-roh binatang
Benda-benda keagamaan :
-          Menhir : tugu batu untuk menyembah nenek moyang
-          Dolmen : meja untuk tempat sesaji
-          Sarcofagus
-          Waruga
-          Pundak berundak-undak
-          Arca

*      Zaman Logam
Zaman logam adalah ketika manusia mulai menggunakan bahan logam dalam perkakasnya. Pada zaman ini bukan berarti zaman batu berakhir. Kepandaian menggunakan bahan baru tentu saja disertai dengan cara kerja yang baru.
Ada dua teknik membuat benda dari bahan logam, yaitu :
-          Cire Perdue
-          Bivalve
·         Bahan logam :
-          Perunggu
-          Besi
-          Tembaga
·         Benda-benda yang dihasilkan :
-          Nekara : pemanggil hujan
-          Chandrasa
-          Kapak Lonjong
·         Kebudayaan pendukung :
-          Kebudayaan Dongson